Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup, Tata Cara, Tujuan, Prinsip, dan Tingkatan

Daftar Isi [Tampil]

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup, Tata Cara, Tujuan, Prinsip, dan Tingkatan - Keberagaman makhluk hidup yang ada di bumi ini kadang dapat menimbulkan kebingungan saat akan mengklasifikasikannya dalam suatu kelompok.

Klasifikasi makhluk hidup
Gambar dari dosenpendidikan.co.id

Kadang, ada beberapa makhluk hidup yang memiliki ciri-ciri yang sama tetapi tidak masuk dalam kategori yang sama. Misalnya: ikan paus dan ikan hiu merupakan jenis ikan, tapi paus diklasifikasikan ke dalam kelompok mamalia.

Pengertian Klasifikasi Makhluk Hidup

Makhluk hidup yang ada di alam semesta ini beragam dan banyak jumlahnya. Untuk memudahkan kegiatan pembelajaran makhluk hidup perlu dilakukan pengelompokan atau klasifikasi.

Hal ini agar makhluk hidup yang berada pada kategori yang sama atau serupa dapat dijadikan satu. Klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup dapat dilakukan dengan mengamati ciri-ciri umum dan khusus.

Selain berdasarkan ciri-ciri yang dimiliki, klasifikasi makhluk hidup juga bisa dilakukan dengan mempertimbangkan habitat, manfaat dan ukuran makhluk hidup tersebut.

Klasifikasi atau pengelompokan makhluk hidup adalah salah satu cara untuk mengelompokkan atau memilah beragam makhluk hidup menjadi unit atau golongan tertentu.

Proses pengelompokan makhluk hidup dimulai dari penggolongan makhluk hidup sesuai dengan kesamaan ciri yang dipunyai dan dimasukkan di kelompok yang sama. Kelompok-kelompok inilah yang nantinya disebut dengan takson.

Takson ini akan bertingkat dimana takson paling bawah atau paling rendah akan berisi makhluk hidup yang memiliki kesaamaan paling banyak.

Takson paling atas berisi kelompok makhluk hidup yang memiliki ciri lebih sedikit atau khusus. Taksonomi adalah ilmu pengelompokan makhluk hidup.

Ada dua kelompok klasifikasi makhluk hidup, yaitu: vegetabilia (tumbuhan) dan animalia (hewan).

Tata Cara Pemberian Nama Ilmiah

Pemberian nama ilmiah biasanya mengambil nama genus dan nama spesiesnya. Ada beberapa aturan yang perlu diikuti jika kita ingin memberi nama ilmiah pada satu makhluk hidup, yaitu:

  • Nama ilmiah harus dengan bahasa Latin
  • Penulisan nama ilmiah dengan diberi garis bawah atau dengan menggunakan huruf bercetak miring
  • Nama ilmiah terdiri dari dua suku kata; suku kata pertama mengacu pada nama genus dan suku kata kedua mengacu pada nama spesies
  • Nama genus ditulis dengan menggunakan huruf besar atau kapital pada huruf pertamanya
  • Nama spesies ditulis dengan huruf biasa atau tidak dengan huruf kapital.

Contoh: nama ilmiah dari tanaman pisang ditulis dengan Musa paradisiaca atau Musa paradisiaca. Musa adalah nama genus dan paradisiaca adalah nama spesies.

Tujuan Klasifikasi Makhluk Hidup

Ada lima tujuan utama mengapa perlu dilakukan klasifikasi makhluk hidup. Beberapa tujuan tersebut antara lain:

1. Untuk mengidentifikasi hubungan kekerabatan antar makhluk hidup

Sesuai fungsi awalnya, klasifikasi dilakukan berdasarkan kesamaan ciri tiap makhluk hidup. Tingkatan taksonomi yang telah ada dapat digunakan untuk membantu kita mengetahui hubungan kekerabatan antara makhluk yang satu dengan lainnya.

2. Untuk menyederhanakan ruang lingkup pembelajaran

Dengan dilakukan klasifikasi, proses pembelajaran akan terasa lebih sederhana. Kita akan dengan mudah mempelajari dan mengidentifikasi makhluk hidup berdasarkan kesamaan ciri yang dimiliki.

3. Untuk memudahkan proses pembelajaran makhluk hidup

Dengan mengklasifikasikan makhluk hidup, kita mempelajari ciri-ciri mereka juga. Selama proses pengelompokan, kita akan mengetahui makhluk hidup apa saja yang memiliki kesamaan ciri-ciri.

4. Untuk membedakan satu makhluk dengan makhluk lainnya

Proses klasifikasi makhluk hidup dapat membantu kita membedakan makhluk yang satu dengan lainnya. Karena makhluk yang memiliki ciri-ciri yang berbeda tidak akan mungkin berada pada tingkat taksonomi yang sama.

5. Untuk menamai makhluk hidup yang belum diketahui

Seiring berjalannya waktu, akan ditemui makhluk hidup baru yang belum bernama. Spesies baru ini dapat diberikan nama sesuai dengan tingkatan taksonominya setelah kita mencocokkan ciri-ciri yang dimiliki dengan makhluk lain dalam tingkat taksonomi yang sudah ada.

Prinsip-prinsip Klasifikasi Makhluk Hidup

Dalam proses pengelompokan makhluk hidup, ada beberapa prinsip dasar yang harus diikuti. Prinsip-prinsip tersebut diantaranya:

1. Kesamaan Ciri

Prinsip utama dan terpenting dalam mengelompokkan makhluk hidup adalah adanya kesamaan ciri yang dimiliki.

Misalnya: ayam dan elang akan diklasifikasikan ke aves karena keduanya memiliki kesamaan ciri, antara lain: sayap, bulu, dan paruh.

2. Perbedaan Ciri

Meskipun dua makhluk hidup bisa masuk dalam satu klasifikasi yang sama, keduanya bisa memiliki beberapa perbedaan.

Walaupun ayam dan elang masuk pada klasifikasi yang sama yaitu aves, keduanya dibedakan dari segi makanannya; ayam masuk ke dalam hewan herbivora sedangkan elang masuk ke dalam hewan karnivora.

3. Ciri Anatomi dan Ciri Morfologi

Sebelum melakukan klasifikasi makhluk hidup, kita harus mengamati ciri-ciri morfologinya terlebih dulu.

Setelah mengetahui ciri-ciri morfologinya, kita mengamati ciri-ciri anatominya.

Hal ini karena ada makhluk hidup yang memiliki ciri morfologi yang sama tapi memiliki ciri anatomi yang tidak sama, dan begitu juga sebaliknya.

4. Ciri Biokimia

Pengelompokan makhluk hidup juga dilakukan berdasarkan ciri biokimianya.

Ciri biokimia seperti DNA dapat membantu menentukan hubungan kekerabatan setiap makhluk hidup.

5. Manfaat

Perbedaan dari setiap makhluk hidup digunakan untuk menentukan klasifikasi makhluk hidup.

Tingkatan Taksonomi Makhluk Hidup

Tingkatan klasifikasi atau taksonomi makhluk hidup dibagi menjadi tujuh tingkat. Dari takson paling bawah sampai paling atas, yaitu:

1. Jenis atau Species

Species merupakan tingkatan takson makhluk hidup yang paling bawah. Ia-nya terdiri dari makhluk hidup yang kawin dengan sesamanya dan membuahkan keturunan fertil. Species/spesies ini biasanya ditulis bersama dengan nama genus. Nama ilmiah biasanya terdiri dari dua kata; genus dan species.

2. Genus

Nama genus makhluk hidup didapat dari bernacam-macam kata, bisa dari nama hewan, nama zat, atau nama lainnya. Penulisan nama genus adalah dengan menggunakan huruf kapital pada huruf pertamanya. Genus ini dapat ditulis dengan dicetak miring atau dengan huruf tegak yang digaris bawah.

3. Keluarga atau Famili

Famili ini adalah nama kelompok yang diambil dari kekerabatan beberapa genus yang memiliki ciri-ciri yang sama.

Nama famili untuk hewan biasanya diakhiri dengan –idea sedangkan untuk tumbuhan diakhiri dengan –aceae. Misalnya: Canidae – famili anjing, Falidae – famili kucing, Solanaceae – famili kentang, Rosaceae – famili mawar.

4. Ordo

Tidak ada kriteria khusus dalam menamai kelompok hewan. Sedangkan untuk tumbuhan, nama ordo biasanya berakhiran –ales.

Contoh ordo pada hewan adalah omnivora, karnivora, herbivora, dll.

5. Kelas

Kelas ini bisa berisi kelompok atau takson makhluk hidup yang memilikci ciri-ciri yang sama baik itu hewan maupun tumbuhan.

Tumbuhan dibagi menjadi dua kelas, yaitu tumbuhan biji berkeping satu dan biji berkeping dua.

6. Divisio atau Filum

Filum adalah keluarga besar. Kelompok kingdom dengan ciri-ciri umum yang sama akan dimasukkan ke dalam filum.

7. Regnum atau Kingdom

Kingdom adalah takson tertinggi. Ada dua kingdom, yaitu kingdom plantae dan kingdom animalia.

Kesimpulan

Itulah penjelasan tentang klasifikasi makhluk hidup. Dengan mengetahui pengertian, fungsi, dan juga klasifikasi takson dari makhluk hidup, kita mampu membuat daftar atau mengelompokkan makhluk hidup kedalam takson-takson yang sesuai.