Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, Ciri-ciri, dan Contohnya

Daftar Isi [Tampil]

Pengertian Kalimat Efektif, Syarat, Ciri-ciri, dan Contohnya - Menyusun sebuah kalimat pastilah bukan sesuatu yang sangat sulit. Akan tetapi, lain halnya dengan menyusun sebuah kalimat yang efektif.

Kalimat efektif

Apa itu kalimat efektif? Apa yang membuat sebuah kalimat menjadi efektif? Adakah syarat tertentu yang harus dipenuhi agar kalimat yang diproduksi menjadi efektif?

Pengertian Kalimat Efektif

Kalimat efektif bisa didefinisikan sebagai kumpulan kata-kata yang disusun sedemikian rupa sehingga memenuhi kaidah kebahasaan yang baik dan benar.

Karena dalam hal ini kalimat efektif yang dimaksud adalah kalimat efektif dalam Bahasa Indonesia, kaidah-kaidah kebahasaan yang harus dipenuhi dalam kalimat efektif mengacu pada EYD atau ejaan yang disempurnakan.

Selain definisi tersebut, kalimat efektif juga bisa diartikan sebagai kalimat yang mewakili pikiran dari pembicara atau penulis secara benar dan tepat sehingga pemahaman antara penyampai dan penerima pesan bisa sama.

Dengan kata lain, jenis kalimat ini adalah kalimat yang mampu menyampaikan ide atau gagasan yang ingin diutarakan oleh pembicara atau penulis kepada pendengar atau pembaca dengan baik.

Dengan mengacu pada pengertian di atas, bisa disimpulkan bahwa efektivitas merupakan salah satu faktor penting untuk memproduksi sebuah kalimat efektif yang benar.

Efektivitas dalam hal ini maksudnya adalah bagaiman kalimat yang disusun memiliki ketersampaian pesan dari pemberi ke penerima pesan. Ketersampaian ini tentu juga berkaitan dengan kesesuaian isi pesan antara ke dua belah pihak.

Jika pesan dari suatu kalimat dapat diterima dengan baik dan sama oleh ke dua belah pihak, maka kalimat tersebut sudah tentu sebuah kalimat yang efektif. Kalimat dapat dikategorikan efektif apabila pemberi dan penerima pesan dapat memahami pesan kalimat tersebut tanpa adanya suatu kesalahpahaman.

Syarat-syarat Kalimat Efektif

Selain memiliki keefektivitas dan ketidakambiguan, sebuah kalimat masih harus memenuhi empat syarat lainnya agar bisa dikategorikan sebagai kalimat efektif. Keempat syarat itu adalah:

1. Sesuai Dengan EYD

Kalimat tersebut harus sesuai dengen ejaan yang disempurnakan atau EYD. Kalimat efektif harus disusun berdasarkan dengan tanda baca dan juga ejaan yang tepat. Selain itu, penggunaan diksi atau kata-katanya pun harus baku dan juga dieja dengan tepat.

2. Sistematis

Syarat selanjutnya adalah kalimat tersebut harus sistematis. Kalimat yang sistematis adalah kalimat yang disusun dengan subyek, kemudian diikuti predikat, lalu diikuti dengan obyek, hingga keterangan.

Sebuah kalimat, sebisa mungkin, harus disusun dengan urutan elemen seperti di atas atau setidaknya tidak dalam urutan yang memusingkan pembaca atau pendengar. Apabila kalimat tersebut tidak mempunyai penegasa, sebaiknya subyek dan predikat diletakkan di awal kalimat.

3. To The Point

Syarat selanjutnya adalah kalimat tersebut tidak bertele-tele. Jangan sampai kalimat yang disusun tersebut terkesan menghambur-hamburkan kata-kata. Susunan kalimat tersebut harus ringkas agar penyampaian pesan dan gagasan bisa dilakukan dengan mudah.

4. Tidak Ambigu

Syarat yang terakhir adalah kalimat tersebut tidak boleh ambigu atau multitafsir. Susunan kata-kata dalam kalimat tersebut harus ringkas shingga pembaca atau pendengarnya tidak mengalami kesulitas dalam memahami ide pokok dari kalimat tersebut.

Ciri-ciri Kalimat Efektif dan Contohnya

Sebuah kalimat tidak hanya perlu memenuhi syarat-syarat di atas untuk bisa dikategorikan sebagai sebuah kalimat efektif.

Kalimat tersebut juga harus memiliki beberapa ciri-ciri di bawah ini.

1. Memiliki Kesatuan Gagasan

Sebuah kalimat efektif pastilah memiliki ciri ini. Maksud dari kesatuan gagasan adalah unusur-unsur dalam kalimat tersebut harus saling berkaitan, mendukung, dan membentuk sebuah kesatuan ide yang utuh dan padu.

Dengan demikian, walaupun sebuah kalimat memiliki dua atau bahkan lebih ide atau gagasan (seperti dalam kalimat majemuk), namun gagasan-gagasan tersebut tetap padu dan saling berhubungan satu sama lain.

Sebuah kalimat bisa jadi tidak memiliki kesatuan gagasan apabila faktor-faktor ini terdapat dalam kalimat tersebut: 

  • Ketidakjelasan akan kedudukan subyek dan predikat.
  • Gagasan kalimat yang terkesan bertumpuk.
  • Penempatan keterangan kalimat salah.

Beberapa contoh kalimat yang tidak memiliki kesatuan gagasan adalah sebagai berikut:

  • Berhubung ini mengatakannya juga istrinya tidak akan kabur.
  • Siang ini pemberian dukungan via internet yang baru saja selesai.

2. Memiliki Kepaduan

Ciri kalimat efektif yang kedua adalah adanya kepaduan dalam kalimat. Kepaduan yang dimaksud adalah adanya hubungan timbal balik yang baik dan juga jelas antara setiap unsur kalimat.

Kepaduan juga bisa dilihat dari adanya keseimbangan antara gagasan kalimat dan struktur yang dipakai dalam kalimat tersebut. Kepaduan dalam sebuah kalimat bisa saja hilang apabila faktor-faktor di bawah ini muncul:

  • Kata ganti yang digunakan salah.
  • Kata depan yang digunakan tidak tepat.
  • Konjungsi yang digunakan tidak jelas.

Beberapa contoh kalimat yang memiliki kepaduan yang baik adalah sebagai berikut:

  • Atas bantuan Bapak, kami sampaikan terima kasih.
  • Dio adalah seorang murid teladan sedangkan Dian adalah seorang murid yang pemalas.
  • Pelukis terkenal itu tinggal di sebuah rumah kecil dan sederhana.

3. Memiliki Penekanan

Penekanan dalam sebuah kalimat sangatlah penting karena bisa menunjang keefektivan kalimat tersebut. Walaupun demikian, penekanan dalam sebuah kalimat tidak perlu dilakukan pada semua unsur kalimat.

Penekanan hanya perlu diberikan pada unsur-unsur kalimat yang dianggap penting. Unsur-unsur kalimat yang diberi penekanan haruslah kata ataupun frasa yang dirasa perlu untuk ditonjolkan daripada unsur kalimat yang lain.

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk memberikan penenekanan pada unsur-unsur kalimat:

  • Unsur yang dianggap lebih penting diletakkan di depan
  • Unsur yang dianggap lebih penting diulang dalam kalimat
  • Menekankan unsur kalimat dengan sebuah pertentangan
  • Menggunakan partikel –kah, -lah, dan –pun.

Beberapa contoh kalimat efektif yang memiliki penekanan adalah sebagai berikut:

  • Bisakah wanita itu menyelesaikannya?
  • Dialah yang harus mengerjakan semua pekerjaan rumah ini.

Kesimpulan

Menyusun sebuah kalimat efektif terlihat susah-susah gampang. Sesulit apapun cara menyusunnya, kalimat efektif sangatlah penting demi berjalannya komunikasi dengan orang lain dengan baik dan lancar.

Untuk mempermudah penyusunan kalimat efektif, cukup ikuti cara pembuatan kalimat efektif di atas. Selama syarat-syarat dan ciri-ciri kalimat efektif di atas dipenuhi, komunikasi dengan orang lain pun tentu tidak akan terhambat.