Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

8 Perbedaan Sekolah SMA dan Kuliah Sarjana di Kampus

Daftar Isi [Tampil]

Perbedaan Sekolah SMA dan Kuliah Sarjana di Kampus – Bagi kalian yang baru saja lulus dari jenjang pendidikan menengah atas (SMA/MA/SMK/MAK) dan punya rencana ingin melanjutkan kuliah di perguruan tinggi terbaik dan favorit kalian.

Perbedaan sekolah sma dan kuliah di kampus

Selain itu, kalian perlu tahu kehidupan kampus agar bisa segera beradaptasi dengan lingkungan disana. Mengapa hal ini penting untuk diketahui? Karena agar para siswa lulusan SMA bisa belajar dengan baik dan tidak salah dalam melangkah untuk kedepannya.

Karena durasi waktu belajar di kampus tidak sebentar, melainkan sangat memakan waktu yang lumayan panjang, paling cepat lulus 8 semester (4 tahun), dan paling lama 14 semester (7 tahun). Banyak kasus yang pernah terjadi diberbagai kampus di Indonesia. 

Misalnya mahasiswa sudah semester 4 malah pindah jurusan. Banyak tugas, sehingga berhenti di tengah jalan. Kuliah molor sampai nggak lulus-lulus dan yang paling parah adalah dikeluarkan atau bisa disebut Drop Out (DO) dari kampus.

Untuk menghindari hal-hal semacam itu, perlu adanya pengenalan kehidupan kampus bagi calon mahasiswa baru agar tidak kaget ketika kali pertama kuliah di PTN/PTS di Indonesia, sehingga harapannya bisa menyelesaikan studi tepat pada waktunya, dan berharap bisa dengan mudah memperoleh pekerjaan impian kalian setelah tamat kuliah dan memperoleh gelar sarjana.

Berikut ini aku akan berbagi informasi yang berguna bagi kalian yang ingin melanjutkan studi kuliah di kampus impian kalian. Agar pengetahuan dan wawasan kita bisa bertambah luas dan bisa betah hidup di lingkungan akademik kampus.

Perbedaan Sekolah SMA dan Kuliah Sarjana

1. Pakaian Seragam

Ketika kalian duduk dibangku sekolah SMA pasti sudah terbiasa menggunakan seragam sekolah untuk belajar di sekolahan. 

Misalnya hari senin dan selasa pakai seragam osis putih abu-abu, rabu dan kamis pakai seragam baju batik, dan jum’at dan sabtu pakai seragam pramuka. Bahkan atribut seragam harus lengkap seperti bedge osis, name tag, dll, dan ada juga yang wajib pakai dasi dan peci. 

Hal tersebut berbeda ketika kalian kuliah di kampus. Tidak ada ketentuan seragam untuk kuliah. Yang penting pakai baju atau kemeja, celana panjang, dan bersepatu. Bahkan di jurusan pendidikan jasmani kesehatan dan rekreasi (PJKR) boleh pakai kaos dan celana pendek, untuk praktik olah raga di lapangan.

2. Kelas Atau Ruang Perkuliahan

Kelas sewaktu sekolah di SMA cenderung menetap (sedenter). Ada meja dan kursi tetap siswa yang bisa dipakai untuk menaruh tas, buku, alat tulis. Sehingga ketika waktu istirahat belajar, tas nggak perlu dibawa keluar kelas, cukup diletakkan dimeja belajar.

Jam pelajaran juga berlangsung terus-menerus (kontinyu) dari jam 07.00 pagi sampai jam 14.00 siang. Hal ini tentu sangat berbeda dengan mahasiswa kuliah di kampus. Ruang kuliah mahasiswa biasanya nomaden (berpindah-pindah) sesuai jadwal perkuliahan.

Kadang 1 hari hanya ada 1 perkuliahan. Kadang 1 hari ada 2 perkuliahan. Dan jam belajar kadang berlanjut dan kadang loncat-loncat. Biasanya waktu belajar di kampus dimulai dari jam 07.00 pagi sampai jam 16.00 sore.

3. Mata Pelajaran/Kuliah

Nama-nama mata pelajaran yang ada di sekolah menengah atas cenderung sama, dari kelas 10 semester 1 sampai kelas 12 semester 2. Mata pelajaran PPKN, PAI, Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Olahraga selalu ada. Mungkin yang membedakan adalah sesuai jurusan.

Kalau siswa ambil jurusan IPA ya ada mapel Biologi, Fisika, Kimia, Matematika. Kalau ambil jurusan IPS ada mapel Sejarah, Geografi, Ekonomi, Sosiologi dan Antropologi. Di dunia perkuliahan, setiap semester dari semester 1 sampai semester 8 nama mata kuliah (makul) ternyata selalu berbeda-beda. 

Dan masing-masing makul punya bobot Satuan Kredit Semester (SKS). 1 mata kuliah ada yang 2 SKS, ada yang 3 SKS, bahkan ada yang 1 SKS untuk mata kuliah praktikum. Hal itu dikarenakan beban SKS yang harus dipenuhi sebagai syarat minimal jenjang sarjana S1 adalah 144 SKS, yang terdiri dari mata kuliah umum, mata kuliah jurusan, dan mata kuliah pilihan.

4. Tugas dan Ujian Semester

Di lingkungan sekolah SMA tugas tidak begitu banyak, biasanya tugas atau PR berbentuk latihan soal. Jarang sekali guru memberikan tugas yang berat seperti bikin artikel opini, makalah, laporan penelitian, dll.

Dan untuk tes semesteran biasanya ada UTS dan UAS yang mana bentuk soalnya adalah pilihan ganda dan sedikit uraian. Di sekolah ada Ulangan Harian (UH) yang dilaksanakan setelah selesai mempelajari materi pada bab tertentu.

Di perkuliahan, hampir setiap minggu ada tugas dari dosen. Macem-macem bentuk tugasnya. Apalagi kalau kalian mengambil mata kuliah praktikum, pasti tiap minggu harus buat laporan praktikum tulis tangan di kertas folio bergaris.

Tidak hanya itu, bentuk tugas lain berupa analisis data, bikin paper, resume jurnal internasional, makalah, laporan riset, proposal usaha bisnis dan masih banyak lagi. Bentuk ujian ada mid semester dan ujian akhir semester dan biasanya bentuk soal uraian penalaran semua, jarang ada soal pilihan ganda. Di perkuliahan tidak ada ulangan harian.

5. Hasil Studi

Hasil belajar siswa berupa rapot, baik untuk hasil nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) dan Ulangan Akhir Semester (UAS). Dengan nilai angka, dan ada Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM). 

Sehingga kalau nilai kurang dari KKM ada kesempatan mengikuti perbaikan nilai (remidial) sebelum raport dibagikan/dikeluarkan. Sehingga nilai raport sama dengan atau diatas KKM. Hasil belajar mahasiswa tiap semester ada biasanya berupa KHS (kartu hasil studi). 

Format nilai berupa huruf skala A,B,C,D,E dan angka, dan ada Indeks Prestasi dan Indeks Prestasi Kumulatif. Jika dapat nilai E dan atau D maka mahasiswa harus mengulang kuliah semester berikutnya bersama adek-adek kelas.

6. Proses Pembelajaran

Di sekolah SMA peran guru sangat penting sekali untuk mendidik siswa. Tidak hanya mengajar mata pelajaran, tapi juga mendidik moral dan perilaku siswa di sekolah. Maka tidak heran jika guru lebih banyak memberikan nasihat-nasihat berguna bagi siswa. 

Dan proses pembelajaran biasanya berupa teacher oriented, sehingga siswa lebih banyak mendengarkan daripada aktif memberikan argument dan berdiskusi di kelas. Hal ini ternyata sangat berbeda dengan perkuliahan. 

Dosen hanya memberikan materi kuliah secara umum saja (rambu-rambu perkuliahan) dan mahasiswa dituntut untuk aktif membaca dan mempelajari materi perkuliahan sendiri secara mandiri, serta aktif di kelas untuk diskusi. Dosen hanya sebagai fasilitator saja.

7. Ujian Akhir Kelulusan

Kelulusan siswa ditentukan oleh hasil belajar (raport) mulai dari kelas 10 semester 1 sampai kelas 12 semester 2 dan dirata-rata nilainya serta ditentukan juga oleh Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Sekolah Berstandar Nasional (USBN) dan Ujian Praktikum. Sehingga siswa satu angkatan SMA bisa lulus secara bersamaan.

Berbeda dengan kelulusan mahasiswa kuliah. Mahasiswa diwajibkan mengumpulkan minimal 144 SKS dan harus menyusun skripsi (tugas akhir) sebagai salah satu syarat penting kelulusan, mulai dari menyusun proposal penelitian, seminar proposal, riset lapangan, ujian skripsi, dan revisi yang dibimbing oleh 2 dosen pembimbing, dan di uji oleh 4 orang dosen dalam ujian skripsi (munaqosah).

Sehingga mahasiswa satu angkatan jarang sekali lulus bersamaan. Ada yang lulus 8 semester, dan bahkan ada yang lulus 14 semester. Tergantung semangat dan keseriusan mahasiswa dalam menyusun skripsi.

8. Ijazah dan Gelar (Titel)

Setelah tamat SMA kalian hanya memperoleh ijazah dan transkrip nilai beserta raport dan mungkin ada sertifikat-sertifikat lainnya dari sekolahan. Hanya itu, dan nggak memperoleh gelar akademik. Lulusan SMA dan MA memang dipersiapkan untuk melanjutkan studi di perguruan tinggi.

Nah, kalau lulus kuliah sarjana, kalian akan mendapatkan ijazah dan transkrip nilai beserta gelar akademik seperti Sarjana Pendidikan (S.Pd.), Sarjana Teknik (S.T.), Sarjana Ekonomi (S.E.) dan masih banyak lagi. 

Dan ada wisudanya juga lho bersama mahasiswa yang lulus se kampus dari berbagai program studi dan jurusan. Lulusan sarjana dipersiapkan untuk mulai masuk ke dunia kerja pada bidang keahlian spesifik sesuai latar belakang pendidikan yang sudah dipelajari selama perkuliahan.

Demikian artikel mengenai perbedaan sekolah SMA dan kuliah sarjana di kampus dan sampai jumpa lagi di artikel lainnya blog Septiyan Media. Semoga artikel ini bermanfaat bagi kalian semua yang hendak belajar di kampus tercinta dan berharap bisa memahami, serta menyesuaikan diri dengan kehidupan kampus yang menerima kalian sebagai mahasiswa baru.