Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pentingnya Money Parenting pada Anak Sejak Dini

Daftar Isi [Tampil]
Pentingnya Money Parenting pada Anak Sejak Dini - Mengelola keuangan secara bijak perlu dimulai sejak dini. Tanpa latihan dan pembelajaran yang memadai, tentu anak kesulitan mengelola keuangan pribadi. Karena itulah, para orangtua perlu memahami pentingnya money parenting bagi buah hatinya.
Money parenting
Gambar dari Pixabay
Dilansir dari situs Eastspring, hasil survei Eastspring Investment terhadap 10.000 orang di 9 negara Asia menyebutkan, 95% orang tua menganggap money parenting sangatlah penting. Sehingga anak-anak bisa memiliki financial literacy yang memadai dan melatih diri untuk mengelola keuangan secara bijak.

Lantas, bagaimana cara menerapkan money parenting yang efektif? Apa saja langkah-langkah yang perlu orang tua lakukan dalam mengajarkan pengelolaan keuangan pada anak? Simak ulasannya ada dibawah ini.

Pengertian Money parenting

Sebelum membahas pentingnya money parenting, ketahui terlebih dahulu apa itu money parenting. Istilah ini berasal dari dua kata, yaitu money berarti uang, dan parenting berarti pengasuhan anak. Parenting juga bisa diartikan sebagai proses mengarahkan dan memberikan bimbingan pada anak.

Jadi, money parenting adalah suatu proses mengajar dan mendidik anak tentang keuangan. Hal ini meliputi banyak hal. Mulai dari bagaimana memperoleh uang, membelanjakan uang, mengelola uang secara bijak, hingga investasi untuk mendapatkan keuntungan.

Dengan begitu, anak-anak bisa memahami berbagai tanggung jawab keuangan secara pribadi maupun sosial yang berkaitan dengan uang. Pada dasarnya, kegiatan ini tidak berbeda jauh dengan jenis pembelajaran lainnya. Hanya saja lebih terfokus pada masalah keuangan.

Seiring meningkatnya kesadaran orang tua tentang pentingnya pengelolaan uang yang baik, maka kebutuhan akan pembelajaran keuangan pada anak juga meningkat. Sebab, orang tua menyadari bahwa literasi dan kemampuan mengelola uang perlu pembiasaan sejak dini.

Manfaat dan Tujuan Money parenting

Manfaat money parenting
Gambar dari Pixabay
Sama halnya dengan bentuk-bentuk edukasi lainnya, mengajarkan pengelolaan keuangan yang baik pada anak tentu memberikan banyak manfaat. Mengapa pengelolaan keuangan perlu dibiasakan sejak dini? Hal ini tidak terlepas dari banyaknya manfaat yang bisa anak-anak dapatkan, antara lain.

1. Meningkatkan Literasi Anak Seputar Uang

Salah satu pembelajaran penting dari money parenting yaitu mengajarkan dari mana sumber uang berasal. Dalam hal ini , orang tua perlu mengajarkan bahwa orang dewasa bisa mendapatkan uang karena melakukan pekerjaan, menjual produk/ jasa, dll.

Lalu orang tua juga perlu membiasakan anak-anaknya agar rajin menabung dan tidak boros. Dari sini, anak-anak bisa memahami berbagai hal penting seputar keuangan. Bahwa jika ingin mendapatkan uang, maka ia harus melakukan sesuatu.

2. Melatih Anak-Anak untuk Lebih Bijak dan Menghargai Uang

Dengan mengajarkan proses mencari uang yang tidak mudah, anak-anak juga bisa lebih menghargai dari mana uang itu berasal. Dia pun akan lebih bijak ketika mendapatkan uang dan tidak seenaknya minta banyak uang pada orang tua untuk hal-hal yang tidak penting.

Begitu pula ketika anak-anak mendapatkan uang dari saudara atau orang lainnya. Orang tua perlu mengajarkan bagaimana memanfaatkan uang tersebut. Misalnya, mencontohkan penggunaan uang secara hemat dengan mengutamakan kebutuhan pokok sehari-hari.

3. Melatih Anak Tentang Pentingnya Menabung dan Investasi

Dalam money parenting, orang tua juga perlu mengajarkan anak investasi dan membiasakan menabung. Jadi, ketika anak mendapatkan uang, ajarkan juga bagaimana cara menabung dan investasi. Sehingga ke depannya anak-anak lebih terbiasa menyisihkan uang untuk berinvestasi.

Tentunya manfaat ini hanya bisa kalian dapatkan jika anak memahami pentingnya investasi sejak dini. Jika ia baru memahaminya ketika dewasa, maka ia baru berani berinvestasi ketika telah dewasa. Jika kalian termasuk orang tua yang melek finansial, maka sebaiknya ajarkan hal itu kepada anak kalian.

4. Mencegah Anak Boros Atau Bersikap Seenaknya terhadap Uang

Dengan meningkatkan literasi anak seputar uang, maka ia pun akan lebih menghargai uang. Dia juga akan lebih terlatih untuk tidak hidup boros. Ketika anak memiliki uang, ia akan lebih memilih menabung daripada membeli barang-barang yang tak berguna.

Beda halnya ketika ia sama sekali tak memiliki literasi keuangan yang baik. Ia menganggap uang adalah hal remeh yang bisa ia hambur-hamburkan sesukanya. Semakin dewasa, ia pun terbiasa hidup boros dan lebih sulit untuk berhenti dari kebiasaan buruk tersebut.

5. Meningkatkan Empati Anak terhadap Orang Lain

Anak-anak juga akan lebih berempati pada orang lain, terutama orang tuanya yang telah memberinya uang saku setiap hari. Sebab, ia mengetahui sulitnya mendapatkan uang tersebut. Anak-anak juga bisa lebih menghargai orang lainnya yang bekerja keras demi mendapatkan uang.

Dengan memiliki sikap empati seperti ini, tentu anak-anak lebih termotivasi untuk berderma dan membantu orang lain yang membutuhkan. Dia pun tidak akan egois dan memikirkan diri sendiri, apalagi sampai mengambil hak-hak orang lain yang bukan miliknya.

Langkah-Langkah Menerapkan Money parenting

Mengingat pentingnya money parenting bagi anak-anak, sekarang kalian pasti tertarik untuk segera menerapkannya di rumah. Lalu, bagaimana cara menerapkan money parenting?
Langkah-langkahnya sangatlah mudah, antara lain:

1. Perbanyak Literasi Keuangan

Tanpa kita memahami literasi yang baik soal keuangan, tentu kita tidak akan bisa memberikan pendidikan finansial yang baik untuk anak-anak. Karena itu, sebelum mengedukasi anak-anak tentang pengelolaan uang yang baik, tentu kalian pribadi harus teredukasi dengan baik.

Hal ini bukan soal pengetahuan semata, tapi telah menjadi kebiasaan yang baik sehari-hari. Mulai dari bagaimana membelanjakan uang dan menyimpannya. Sehingga kalian bisa mengajarkan konsep keuangan yang tepat bagi anak-anak. Bukan justru sebaliknya.

2. Jadilah Teladan yang Baik

Tahukah kalian, anak-anak belajar dari setiap tindakan yang kita tampilkan padanya. Karena itu, orang tua wajib menjadi contoh dan teladan yang baik bagi anak-anaknya, termasuk dalam soal pengelolaan uang. Di sinilah pentingnya memiliki kebiasaan mengelola uang secara bijak.

Sebagai contoh, salah satu pengelolaan uang yang baik yaitu dengan membayar tagihan tepat waktu agar tidak menunggak dan mencegah hutang. Maka, dalam kehidupan sehari-hari, usahakan untuk senantiasa membayar tagihan tepat waktu. Mulai dari tagihan listrik, air, uang sekolah anak, dll.

Dari situ anak anak belajar bahwa membayar tagihan tepat waktu sangatlah penting. Sehingga ia pun akan terpacu agar ke depannya menerapkan kebiasaan baik itu sebagaimana orang tuanya.

3. Jelaskan Arus Keuangan Secara Umum

Selain memberikan pemahaman tak langsung melalui contoh perbuatan, orang tua juga perlu menjelaskan literasi keuangan secara langsung. Hal ini bisa kalian terapkan dengan menjelaskan arus keuangan secara umum.

Misalnya, jelaskan bahwa untuk mendapatkan uang harus bekerja. Lalu, dari uang hasil pekerjaan tersebut, orang-orang bisa membelanjakannya untuk kebutuhan sehari-hari, membeli barang impian, menabung, dan membantu sesama.

Jelaskan untuk lebih mengutamakan kebutuhan pokok dari sekadar keinginan dan ajak anak-anak berpikir kritis. Misalnya dengan menanyakan apa rencanamu tentang pengelolaan uang jajan atau apa pendapatmu tentang menabung. Setelah itu, beri pemahaman yang baik terkait pertanyaan itu.

4. Ajak Anak Praktek Langsung

Setelah menjelaskan panjang lebar tentang konsep pengelolaan uang yang baik pada anak, maka jangan berhenti di situ saja. Anak-anak bisa lupa jika tak mempraktekkannya langsung pada kehidupannya sehari-hari. Karena itu, praktekkan semua pembelajaran yang kalian berikan.

Contohnya soal mengelola keuangan. Ajarkan bahwa uang saku yang ia terima setiap hari bukan berarti untuk langsung dihabiskan dalam sekejap. Ajarkan anak untuk mengelola uang saku tersebut secara lebih bijak dengan mengutamakan kebutuhan pokok, lalu sisihkan untung tabungan.

Jadi, ajarkan anak untuk membeli jajan seperlunya, lalu tabung sisa uang sakunya untuk keperluan lain. Ingatkan anak untuk senantiasa hidup hemat dan pantang menghambur-hamburkan uang. Beri pemahaman juga bahwa menabung dan investasi sejak dini bisa bermanfaat untuk masa depan.

5. Bimbing Secara Perlahan

Dalam mengedukasi pentingnya mengelola uang sejak dini pada anak memang memiliki banyak hambatan. Mulai dari kurangnya ketertarikan anak, hingga kurangnya kesadaran anak untuk mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

Saat kalian mendapati hal itu, jangan langsung menyerah. Ingatlah bahwa anak-anak masih dalam proses belajar. Sehingga wajar jika belum memahami sepenuhnya, apalagi langsung menerapkan semuanya sesuai yang kalian harapkan.

Jadi, tetap tenang dan lakukan evaluasi secara rutin. Tetap beri pemahaman yang baik dan menjadi teladan bagi anak-anak kalian. Jangan lengah hingga lupa anak-anak meniru kebiasaan buruk yang tak seharusnya mereka lakukan.

Tips Money Parenting dan Investasi untuk Anak

Celengan
Gambar dari Pixabay
Setelah mengetahui pentingnya money parenting dan cara menerapkannya, simak tips berikut agar kalian bisa melakukan money parenting secara lebih maksimal. Umumnya, money parenting gagal terjadi karena orang tua bingung bagaimana cara mengajarkan dengan contoh yang tepat.

Padahal, ada begitu banyak contoh kegiatan yang bisa kalian ajarkan pada anak dalam mengelola keuangan yang baik. Bahkan, kalian bisa menerapkannya saat anak-anak kalian masih duduk di bangku TK dan tentunya belum mempunyai untuk menghasilkan uangnya sendiri. Daripada bingung, langsung ikuti beberapa tips berikut ini.

1. Ajarkan Anak Melakukan Sesuatu untuk Mendapatkan Uang

Banyak orang tua mengeluh ketika anak-anaknya meminta uang seenaknya untuk membeli berbagai mainan. Apalagi, harga mainan tersebut tergolong mahal dan masih banyak kebutuhan lainnya yang lebih penting. Ketika tak dituruti, anak-anak justru menangis dan murung hingga berhari-hari.

Tentu banyak orang tua yang dilematis ketika mengalami hal itu. Di sinilah pentingnya memberi pemahaman pada anak bahwa orang tua perlu bekerja keras untuk mendapatkan uang. Uang hasil pekerjaannya ini pun berguna untuk banyak keperluan. Mulai dari makan, tempat tinggal, dll.

Jadi, ketika anak minta membeli mainan super mahal, anak perlu menyadari bahwa keinginannya tersebut bukanlah kebutuhan pokok. Orang tua juga perlu memberi pemahaman bahwa jika anak ingin mendapatkan uang, maka ia harus bekerja atau melakukan sesuatu.

Bukan berarti kalian harus mengajarkan anak-anak bekerja sejak belia. Akan tetapi, kalian bisa melatihnya dengan kegiatan sederhana, seperti membantu orang tua ketika bekerja di rumah. Atau membantu pekerjaan rumah sehari-hari agar pekerjaan orang tua lebih ringan.

Ketika anak membantu pekerjaan orang tua, tak ada salahnya juga untuk memberinya imbalan khusus sebagai bentuk upah. Dari situ, anak bisa memahami bahwa ia harus melakukan sesuatu untuk mendapatkan uang. Jadi, tidak lagi mengandalkan tangisan untuk merayu orang tua.

2. Biasakan Anak-Anak Menabung Sejak Dini

Kalian juga perlu mengajarkan anak-anak menabung sejak dini tanpa perlu menunggu ia bisa bekerja sendiri. Setiap anak pasti memperoleh uang dari berbagai sumber. Mulai dari uang saku, pemberian saudara ketika berkunjung ke rumah, atau imbalan khusus setelah melakukan sesuatu.

Dari perolehan uang tersebut, ajarkan anak untuk mengelolanya secara bijak. Anak boleh membelanjakan uangnya sendiri, karena hal ini juga termasuk praktek pengelolaan uang. Namun ingatkan untuk senantiasa mendahulukan kebutuhan pokok.

Setelah itu, jangan lupa untuk mengingatkan anak agar menabung uang yang ia dapatkan. Kalian bisa membelikannya celengan khusus agar ia menabung ke dalam celengan tersebut. Atau ajak anak membuka rekening tabungan ke bank dan berikan uangnya ketika ia telah cukup umur.

Ketika kalian membukakan rekening tabungan anak, tunjukkan secara berkala berapa hasil tabungannya. Hal ini agar ia semakin yakin bahwa menabung sedikit demi sedikit, lama kelamaan bisa terkumpul lebih banyak.

3. Biasakan Anak Hidup Hemat dan Minimalis

Selain mengajarkan pentingnya menabung sebagai salah satu bentuk investasi yang menguntungkan, biasakan juga kepada anak-anak kalian agar hidup hemat. Ajarkan untuk lebih mendahulukan kebutuhan pokok dan membeli barang seperlunya.

Beri pemahaman pula bahwa memiliki lebih banyak barang tidak selalu memberi kebahagiaan. Jadi, ia bisa fokus membelanjakan uangnya untuk hal-hal yang lebih penting. Dengan pola hidup hemat, anak-anak pun akan lebih terpacu untuk menabung dan berinvestasi daripada membelanjakannya.

Tentunya, mengajarkan kebiasaan berhemat memerlukan contoh nyata dari orang tua. Karena itu, pastikan kalian sebagai orang tua juga telah memiliki gaya hidup hemat dan tidak boros.

4. Biasakan Anak Mencatat Keuangannya

Hal ini juga termasuk kebiasaan positif dalam mengelola keuangan sehari-hari. Meskin seluruh kebutuhannya masih menjadi tanggungan orang tua, tak ada salahnya membiasakan anak-anak mencatat pemasukan dan pengeluarannya sendiri.

Misalnya, anak mendapatkan uang saku dari orang tua. Kemudian, minta anak-anak untuk mencatat berapa uang yang ia dapatkan tersebut dan tulis apa saja yang ia beli dari uangnya. Minta anak untuk menuliskan juga apakah ada uang yang ia tabung, dll.

Dari sana, anak-anak bisa mempelajari bagaimana pola konsumsi yang ia lakukan sehari-hari. Kalian pun bisa lebih mudah dalam memantau perkembangan anak-anak dalam mengelola uangnya. sehingga bisa memberi saran berdasarkan data konkret berupa laporan keuangan anak.

5. Latih Anak-Anak untuk Saling Membantu Sesama

Membantu orang-orang yang membutuhkan juga termasuk salah satu kunci pengelolaan uang yang baik dan lebih bermakna. Ingatkan anak bahwa dari rezeki yang kita miliki juga terdapat hak-hak orang lain. Sehingga kita perlu berbagai dan mengamalkannya.

Dengan begitu, anak-anak bisa menumbuhkan sikap empati dan aktif membantu sesama sejak dini. Dia pun akan lebih melatih diri agar tidak memikirkan dirinya sendiri. Anak-anak akan lebih sadar bahwa banyak orang lain di luar sana yang memerlukan uluran tangan.

Cara mempraktekkan tips kelima ini sangatlah sederhana. Kalian tak harus mengajak anak-anak berderma ke lembaga sosial yang besar. Cukup ajarkan untuk bersedia berbagi dengan sesama.
Misalnya, ajarkan anak untuk berbagi makanan yang ia bawa ke sekolah kepada teman-temannya atau ajarkan anak untuk berbagi jajan pada temannya yang tidak mendapat uang saku dari orang tuanya.

Kesimpulan

Pentingnya money parenting sangatlah signifikan untuk melatih anak-anak agar lebih bijak mengelola uang sejak dini. Kalian bisa menerapkannya dengan mudah, yaitu mulai dari menjadi teladan yang baik bagi anak dan sesederhana membiasakan anak menyisihkan uang untuk dimasukkan ke kotak amal. Selain itu, ajarkan pula kebiasaan menabung dan hidup hemat pada anak.

Demikian artikel mengenai Money Parenting, semoga artikel ini bermanfaat bagi kita semua dan kalian bisa lebih mengetahui tentang pentingnya money parenting diterapkan kepada anak. Sampai jumpa lagi di artikel menarik lainnya.