Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pengertian Altcoin, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan

Daftar Isi [Tampil]

Pengertian Altcoin, Cara Kerja, Jenis, Kelebihan dan Kekurangan - Cryptocurrency menjadi aset digital yang sangat digemari oleh para investor sebagai aset investasi yang paling diminati sejak tahun 2018 sampai tahun 2022 ini. Melonjaknya para investor yang terjun ke dalam dunia cryptocurrency paling fenomenal adalah tahun 2020-2021, yang dimana banyak para pengusahawan terkenal ikut andil mempopulerkan aset kripto ini.

Altcoin

Banyak sekali istilah dalam crypto salah satunya ialah Altcoin. Nah, menurut data yang ada pada bulan November 2021 atau tepatnya tahun lalu, tercatat bahwa pasar mencetak 60 persen mata uang kripto Bitcoin dan juga Ethereum, dengan sisanya masuk sebagai Altcoin. Sebanyak 14 ribu lebih jenis mata uang crypto saat ini berhasil masuk ke dalam pasar kripto dunia. Altcoin juga beriringan mengikuti arah dari Bitcoin.

Buat kalian yang mempunyai pertanyaan apa itu Altcoin? atau tentang pengertian Altcoin, aku akan menjelaskannya di artikel ini barangkali menjadi alternatif koin kripto yang dapat kalian beli dengan harga yang terbilang cukup terjangkau, langsung saja disimak penjelasannya yang ada di bawah ini.

Apa itu Altcoin?

Dikutip dari laman resmi fool.com, Altcoin mempunyai istilah Alt “alternative” Coin “koin” jadi jika digabungkan menjadi alternative coin. Definisi Altcoin adalah mata uang kripto sebagai alternatif selain Bitcoin yang dapat digunakan atau dibeli dalam dunia kripto. Jenis ini pertama kali diluncurkan dan masuk ke dalam pasar kripto yaitu pada tahun 2011.

Awal mulanya, Altcoin sendiri hanya ditujukan sebagai peningkatan aspek Bitcoin saja sebagai kecepatan transaksi dan penghematan energi. Altcoin lebih baru sebagai tujuan transaksi atau keinginan pengembang koin. 

Meskipun koin ini berbeda dengan Bitcoin yang sangat terkenal itu, koin yang satu ini mempunyai sejumlah persamaan dengan Bitcoin. Hal itu dapat kalian ketahui dari cara kerja keduanya yang tidak ada perbedaan. Persamaan itu membuat banyak orang salah paham dalam membedakan Bitcoin dengan Altcoin.

Untuk menambah pemahaman kalian mengenai Altcoin dan supaya tidak salah memahami perbedaannya dengan Bitcoin. Maka bahasan berikut ini akan menjawab kebingungan itu, mengenai cara kerja Altcoin ini.

Cara Kerja Altcoin

Cara kerja Altcoin ini sebenarnya tidak ada perbedaan yang mendasar dengan Bitcoin, karena keduanya mempunyai persamaan dengan menggunakan private key dalam transaksinya. Private key atau kunci pribadi ini sebagai keamanan dalam pengiriman pembayaran antar wallet (dompet) yang dilakukan oleh pengguna satu sama lain.

Cara kerja itu sama dengan Bitcoin, mata uang kripto ini juga menerapkan sistem yang sama dalam teknologi Blockchain. Hal inilah yang membuat cara kerja Altcoin dan Bitcoin tidak terlalu jauh berbeda, bahkan dapat dikatakan mirip sekali.

Orang yang membeli Bitcoin ini memerlukan validasi transaksi yang cukup panjang dan menghabiskan energi cukup banyak. Setelah sistem transaksi mampu memvalidasi transaksi yang ada kemudian membentuk sebuah blok, maka catatan ini tidak dapat kalian ubah dan bersifat permanen.

Nah dengan kehadiran Altcoin ini diharapkan permasalahan yang ada pada Bitcoin mampu teratasi dengan menerapkan sebuah sistem mekanisme Proof of Stake, sehingga mampu menghemat penggunaan energi dan efisiensi waktu dalam memproses validasi transaksi terbaru. Dengan sebutan “alternative” yang ramah akan waktu dan energi, menjadikan koin yang satu ini booming lagi mulai tahun 2021 sampai sekarang ini.

Jenis-jenis Altcoin

Setelah paham akan cara kerja Altcoin, perlu juga untuk memahami jenis-jenis Altcoin yang ada. Nah untuk penjelasannya, dapat disimak dibawah ini.

Berbasis Pertambahan (Mining Based)

Pasti sudah tahu mengenai aktivitas menambang koin kripto bukan? Nah, istilah itu biasanya digunakan untuk mengumpulkan koin kripto gratis yang tersedia.

Altcoin mining based ini memungkinkan kalian dapat mengumpulkan koin dengan cara menambang. Jenis Altcoin mining based ini bersistem Proof of Work. Penggunaan sistem atau mekanisme tersebut memungkinkan sebuah sistem dapat menghasilkan koin baru dengan cara menyelesaikan dan memecahkan permasalahan sulit guna membentuk sebuah blok.

Contoh Altcoin pada jenis mining based dapat kita ketahui yaitu Litecoin, Zcash dan Monero.

Berbasis Taruhan

Jika sebelumnya kalian dapat mendapatkan Altcoin dengan cara menambang, maka kalian juga mampu menghasilkan sebuah Altcoin dengan cara mempertaruhkan koin yang ada.

Perbedaan mining based terlihat dari cara mekanismenya. Jika Mining Based sudah pasti menggunakan Proof of Work sedangkan jenis taruhan ini menggunakan Proof of Stake sebagai mekanisme yang digunakan atau mekanisme konsensusnya.

Stablecoin

Sesuai dengan namanya, koin yang satu ini merupakan jenis yang masuk ke dalam Altcoin dengan nilai atau harga cukup stabil. Hal ini biasanya mata uang kripto yang masuk ke dalam jenis yang satu ini menjadikan mata uang sebagai acuannya. Mata uang yang dijadikan dalam koin ini adalah Dollar Amerika Serikat atau USD.

Adapun contoh dari stablecoin yang dapat kalian ketahui, antara lain Tether (USDT), Binance USD (BUSD), USD Coin (USDC), dan lain-lain.

Security Tokens (Token Keamanan)

Untuk jenis Altcoin yang satu ini, sebenarnya dapat kalian sebut dengan saham tradisional. Biasanya security tokens akan memberikan ekuitas, baik berupa pembayaran dividen atau kepemilikan suatu surat berharga kepada pemegangnya. Konsep ini seperti saham konvensional yang ada di dalam pasar modal yang dapat kita jumpai sebagai contoh pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Hal yang menarik koin satu ini teruntuk para investor adalah biasanya terdapat apresiasi pada harga koinnya. Security tokens biasanya akan ditawarkan kepada para investor saat Initial Coin Offering (ICO) atau dapat disebut penawaran koin awal. Jika dalam saham konvensional disebut dengan Initial Public Offering (IPO). Hampir mirip bukan?

Utility Tokens (Token Utilitas)

Jenis Altcoin yang satu ini yakni menawarkan klaim atas penggunaan layanan yang tersedia. Utility tokens biasanya dapat ditukar dengan layanan yang terdesentralisasi seperti storage space atau ruang penyimpanan yang masuk ke dalam jaringan.

Berbeda halnya dengan security tokens, utility tokens ini tidak membagikan sebuah dividen kepada para investornya. Maka dari itu utility tokens ini sangat berbeda dengan security tokens diatas. 

Contoh koin kripto yang masuk ke dalam jenis token utilitas, antara lain Filecoin. Koin ini dapat kalian gunakan sebagai alat transaksi untuk membeli sebuah ruang penyimpanan dalam jaringan.

Kelebihan Investasi pada Altcoin

Selanjutnya agar lebih paham lagi mengenai Altcoin, agar tidak terlalu buru-buru memilih koin yang satu ini. Pastikan dulu kalian paham akan kelebihannya. Kelebihan tersebut sebagai berikut:

  • Mampu menjadi evolusi alat pembayaran ramah energi.
  • Memiliki fungsi yang cukup unik dalam fungsionalitas pembuatannya.
  • Fluktuasi harga cukup rendah dan besar dana investasi tidak berpengaruh.
  • Sangat mudah diakses dan dibeli.

Kekurangan Investasi pada Altcoin

Bagaimana apakah kalian tertarik memilih Altcoin? Namun sebaiknya juga wajib mengetahui kekurangannya terlebih dahulu, antara lain :

  • Terlalu banyak jenis altcoin yang beredar sehingga sulit untuk mendiversifikasi.
  • Tidak ada jaminan keamanan yang mumpuni.
  • Nilai kapitalisasi sangat rendah, sehingga return sangat kecil.

Nah apakah kalian tertarik berinvestasi di Altcoin ini? kalau tertarik, kalian bisa kok membelinya dan untuk cara membeli altcoin yaitu kalian bisa menggunakan Exchange.

Demikian artikel mengenai pengertian Altcoin, oh iya saranku sebelum menginvestasikan keseluruhan dana yang ada, sebaiknya kalian pastikan dahulu agar lebih kenal dan paham mengenai jenis alternative coin yang beredar dalam pasar kripto. Semoga artikel ini Bermanfaat ya bagi kita semua.